Begitulah yang saya pikirkan, saat melihat kampanye di daerah saya, rakyat minta uang kalo calonnya mau dipilih, tidak tanggung tanggung 50rb/kepala, siapa yang ngasih paling besar, itu yang dipilih.
Wajar jika setelah jadi, sang calon mencari balik modal.
Kenapa warga minta uang agar calon mau dipilih? Karena mereka menganggap, setelah calon jadi, bakal melupakan jasa pemilihnya.
Hal ini hanya terjadi di wilayah yang kesejahteraannya kecil.
Bagaimana caranya agar hal ini tidak terjadi?
Apakah di daerah anda begitu?
Tinggalkan Balasan